Senin, 25 Mei 2015

PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN MAHASISWA

PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA
          Mahasiswa ialah orang yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik baik itu universitas, institute, ataupun akademi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual yang diharapkan dapat menjadi generasi penerus bangga. Sehingga sebagai s mahasiswa yang mempunyai kesempatan menempuh pendidikan lebih tinggi seharusnya mempunyai moral dan perilaku yang lebih baik  dibandingkan anak-anak yang tidak  mempunyai kesempatan menempuh pendidikan atau anak-anak yang tidak mampu bersekolah. Mahasiswa juga harus mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang berguna setelah mereka tamat dari perguruan tinggi. Dengan memiliki moral dan perilaku yang baik maka mahasiswa mampu menjadi contoh yang baik bagi orang sekitar serta mampumendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
          Namun seiring berjalannya waktu semua itu bertolak belakang dengan yang terjadi pada mahasiswa masa kini. Moral dan perilaku mahasiswa hampir sama dengan anak-anak yang tidak menempuh pendidikan. Mereka yang harusnya menjadi contoh untuk teman-teman yang tidak mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi malah melakukan hal-hal yang tidak baik. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, banyak mahasiswa kebanyakan luar kota yang seharusnya mereka merantau untuk belajar namun melakukan penyimpangan seperti pergaulan bebas. Mereka merasa jauh dari orang tua dan keluarga sehingga bebas untuk melakukan apa saja. Seperti minum-minuman keras, clubbing bahkan hingga seks bebas. Tidak sedikit mahasiswa yang melakukan hubungan diluar nikah hingga berbadan dua dan melahirkan tanpa diketahui orang tua.

 Seperti yang terjadi belum lama ini. Seorang mahasiswi UPN ditemukan tewas dikamar kos yang beralamat di Seturan, Depok, Sleman pada tanggal 29 April 2015. Mahasiswi asal Lampung bernama Selvina, tewas saat melahirkan bayi laki-laki tanpa bantuan bidan. Polisis menduga ia sengaja melahirkan tanpa meminta pertolongan orang lain karena ia ingin menyembunyikan kehamilannya. Kini polisi sedang mencari pacar yang merupakan pelaku yang telah membuat Selvina hamil. Kebanyakan orang tua tidak mengetahui pergaulan anak-anak mereka karena jarak yang jauh serta kurangnya pengawasan terhadap anak. Dapat juga karena pergaulan dari lingkungan baru mereka yang membuat mereka terpengaruh untuk melakukan hubungan yang tidak sehat.
          Pengertian pergaulan bebas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbagi menjadi 2 kata yaitu pergaulan dan bebas, pergaulan berarti kehidupan bergaul dan bebas berarti tidak terikat atau terbatas oleh aturan. Pengertian Pergaulan Bebas Menurut Tokoh. Gunarsa dan Gunarsa (2004,50) mengatakan, “Pergaulan bebas berarti pergaulan yang luas antara pemuda dan pemudi. Tidak terlalu menekankan pengelompokan yang kompak antara dua orang saja, akan tetapi antara banyak muda-mudi.”.
Beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas adalah: (a) penampilan fisik, remaja tidak percaya diri ketika masa pubertas karena adanya perubahan fisik, (b) status kedewasaan, seperti pemikiran yang masih kekanak-anakan akan mudah terpengaruh serta kurangnya sikap bertanggung jawab, dan (c) kekaburan mengenai masa depan dan keragu-raguan mengenai tempatnya didalam masyarakat. (Gunarsa & Gunarsa, 2004). Dampak negatif dari pergaulan bebas terbagi menjadi 2, yaitu (a) kenakalan remaja, (b) seks bebas, dan (c) narkotika. (Chomaria, 2008).
Ada beberapa solusi untuk mengatasi pergaulan bebas pada kalangan remaja yang pertama ialah  Menguatkan ilmu agama, dengan bekal agama yang cukup seorang remaja bisa membentengi dirinya dari pergaulan yang tidak baik yaitu pergaulan yang dapat menjerumuskan dirinya sendiri. Yang kedua dengan Pintar memilih teman dalam bergaul, dalam hal ini seorang remaja harus bisa berteman memberikan dampak positif baginya. Yang bisa memberikan pengaruh ke hal yang positif dan tidak mengikuti perilaku buruk yang teman lakukan, yang ketiga dengan mengisi waktu dengan kegiatan yang posItif seperti menyalurkan hobi, menambah ilmu atau mengikuti perkumpulan mahasiswa yang membawa pengaruh positif. Yang terakhir dengan cara dari orang tua memberikan pengawasan dan kasih sayang lebih kepada anak, sehingga meskipun jauh dari keluarga anak tidak akan berbuat yang negative.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar