PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA
Mahasiswa
ialah orang yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik baik itu
universitas, institute, ataupun akademi. Mahasiswa juga merupakan calon
intelektual yang diharapkan dapat menjadi generasi penerus bangga. Sehingga
sebagai s mahasiswa yang mempunyai kesempatan menempuh pendidikan lebih tinggi
seharusnya mempunyai moral dan perilaku yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak mempunyai kesempatan menempuh pendidikan atau
anak-anak yang tidak mampu bersekolah. Mahasiswa juga harus mempersiapkan diri
untuk menjadi orang yang berguna setelah mereka tamat dari perguruan tinggi.
Dengan memiliki moral dan perilaku yang baik maka mahasiswa mampu menjadi
contoh yang baik bagi orang sekitar serta mampumendapatkan pekerjaan yang lebih
baik.
Namun
seiring berjalannya waktu semua itu bertolak belakang dengan yang terjadi pada mahasiswa
masa kini. Moral dan perilaku mahasiswa hampir sama dengan anak-anak yang tidak
menempuh pendidikan. Mereka yang harusnya menjadi contoh untuk teman-teman yang
tidak mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi malah melakukan hal-hal
yang tidak baik. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, banyak mahasiswa
kebanyakan luar kota yang seharusnya mereka merantau untuk belajar namun
melakukan penyimpangan seperti pergaulan bebas. Mereka merasa jauh dari orang
tua dan keluarga sehingga bebas untuk melakukan apa saja. Seperti minum-minuman
keras, clubbing bahkan hingga seks
bebas. Tidak sedikit mahasiswa yang melakukan hubungan diluar nikah hingga berbadan
dua dan melahirkan tanpa diketahui orang tua.
Seperti yang terjadi belum lama ini. Seorang
mahasiswi UPN ditemukan tewas dikamar kos yang beralamat di Seturan, Depok,
Sleman pada tanggal 29 April 2015. Mahasiswi asal Lampung bernama Selvina,
tewas saat melahirkan bayi laki-laki tanpa bantuan bidan. Polisis menduga ia
sengaja melahirkan tanpa meminta pertolongan orang lain karena ia ingin menyembunyikan
kehamilannya. Kini polisi sedang mencari pacar yang merupakan pelaku yang telah
membuat Selvina hamil. Kebanyakan orang tua tidak mengetahui pergaulan
anak-anak mereka karena jarak yang jauh serta kurangnya pengawasan terhadap
anak. Dapat juga karena pergaulan dari lingkungan baru mereka yang membuat
mereka terpengaruh untuk melakukan hubungan yang tidak sehat.
Pengertian pergaulan bebas menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbagi menjadi 2 kata yaitu pergaulan dan
bebas, pergaulan berarti kehidupan bergaul dan bebas berarti tidak terikat atau
terbatas oleh aturan. Pengertian Pergaulan Bebas Menurut
Tokoh. Gunarsa dan Gunarsa (2004,50) mengatakan, “Pergaulan bebas berarti
pergaulan yang luas antara pemuda dan pemudi. Tidak terlalu menekankan
pengelompokan yang kompak antara dua orang saja, akan tetapi antara banyak
muda-mudi.”.
Beberapa
faktor yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas adalah: (a) penampilan
fisik, remaja tidak percaya diri ketika masa pubertas karena adanya perubahan
fisik, (b) status kedewasaan, seperti pemikiran yang masih kekanak-anakan akan
mudah terpengaruh serta kurangnya sikap bertanggung jawab, dan (c) kekaburan
mengenai masa depan dan keragu-raguan mengenai tempatnya didalam masyarakat.
(Gunarsa & Gunarsa, 2004). Dampak negatif dari pergaulan bebas terbagi
menjadi 2, yaitu (a) kenakalan remaja, (b) seks bebas, dan (c) narkotika.
(Chomaria, 2008).
Ada
beberapa solusi untuk mengatasi pergaulan bebas pada kalangan remaja yang
pertama ialah Menguatkan ilmu agama, dengan bekal agama yang
cukup seorang remaja bisa membentengi dirinya dari pergaulan yang tidak baik
yaitu pergaulan yang dapat menjerumuskan dirinya sendiri. Yang kedua dengan Pintar memilih teman dalam bergaul,
dalam hal ini seorang remaja harus bisa berteman memberikan dampak positif
baginya. Yang bisa memberikan pengaruh ke hal yang positif dan tidak mengikuti
perilaku buruk yang teman lakukan, yang ketiga dengan mengisi waktu dengan
kegiatan yang posItif seperti menyalurkan hobi, menambah ilmu atau mengikuti
perkumpulan mahasiswa yang membawa pengaruh positif. Yang terakhir dengan cara
dari orang tua memberikan pengawasan dan kasih sayang lebih kepada anak,
sehingga meskipun jauh dari keluarga anak tidak akan berbuat yang negative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar