Senin, 25 Mei 2015

PKM

1.      PKM Ialah Program kreatifitas Mahasiswa atau Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja. PKM juga dapat beruapaya untuk membangun ketranpilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta aksara  bagi masyarakat baik formal maupun non formal. Yang selama ini dinilai kurang produktif. Proposal program ini mensyaratkan adanya komitmen dalam bentuk kerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang dibantu atau menjadi khalayak sasaran.

Jenis-jenis PKM

·         PKM-T Teknologi
Program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dll) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha dll) atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan, pedagang kecil atau koperasi) menengah atau berskala besaryg menyangkut kepentingan masyarakat luas dam sesuai  dg kebutuhan calon mitra program.
Mitra program : pedagang, penjual jasa.
PKM-T mwajibkan mhs bertukar pikiran dg mitra terlebih dahulu krn produk PKM-T merupakan solusi atas persoalan mitra
·         PKM-KC Karsa Cipta
Program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain,  model/barang atau prototipe dan sejenisnya. Karya cipta tersebut bisa saja belum memberikan nilai kemanfaatan bagi pihak lain
·         PKM-P Penelitian
Penelitian untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan isu terkini.
Misalnya :
Pengembangan metode pembelajaran, eksplorasi sumber daya, modifikasi produk.Bidang humaniora - survei anak jalanan, metode pembelajaran aksara daerah dsb
·         PKM-K Kewirausahaan
Program Pengembangan ketrampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit (untung). Komoditas usaha yang dihasilkan berupa barang dan jasa.
·         PKM-M Pengabdian Masyarakat
Program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun ketrampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi dll.
Disyaratkan adanya komitmen bekerjasama secara tertulis (MoU) dg komponen masy/sasaran
·         PKM-AI Artikel IlmiahProgram penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan kelompok dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian masyarakat (misalnya studi kasus, praktik lapang, KKN, PKM dan magang
·         PKM-GT Gagasan Tulis

Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari ide atau gagasam visioner kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan dapat mengacu kepada isu aktual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi sistem yang berjangka panjang berdasarkan hasil karya pikir yang cerdas dan implementatif

2.      Alur PKM

Yang pertama pembentukan kelompok Kreativitas Mahasiswa kemudian dikelompokkan ke bebrapa bidang yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa seperti dalam PKM-P,PKM-K,PKM-M,PKM-T,PKM-KC,PKM-GT kemudia dilanjutkan pada PIMNAS- e-procedding. Bidang kegiatan PKM-AI dilanjutkan pada e-journal dan kemudian kegitan dilanjutkan pada JURNAL ILMIAH TERKAREDITASI. 

PERGAULAN BEBAS DIKALANGAN MAHASISWA

PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA
          Mahasiswa ialah orang yang menuntut ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik baik itu universitas, institute, ataupun akademi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual yang diharapkan dapat menjadi generasi penerus bangga. Sehingga sebagai s mahasiswa yang mempunyai kesempatan menempuh pendidikan lebih tinggi seharusnya mempunyai moral dan perilaku yang lebih baik  dibandingkan anak-anak yang tidak  mempunyai kesempatan menempuh pendidikan atau anak-anak yang tidak mampu bersekolah. Mahasiswa juga harus mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang berguna setelah mereka tamat dari perguruan tinggi. Dengan memiliki moral dan perilaku yang baik maka mahasiswa mampu menjadi contoh yang baik bagi orang sekitar serta mampumendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
          Namun seiring berjalannya waktu semua itu bertolak belakang dengan yang terjadi pada mahasiswa masa kini. Moral dan perilaku mahasiswa hampir sama dengan anak-anak yang tidak menempuh pendidikan. Mereka yang harusnya menjadi contoh untuk teman-teman yang tidak mampu menempuh pendidikan di perguruan tinggi malah melakukan hal-hal yang tidak baik. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, banyak mahasiswa kebanyakan luar kota yang seharusnya mereka merantau untuk belajar namun melakukan penyimpangan seperti pergaulan bebas. Mereka merasa jauh dari orang tua dan keluarga sehingga bebas untuk melakukan apa saja. Seperti minum-minuman keras, clubbing bahkan hingga seks bebas. Tidak sedikit mahasiswa yang melakukan hubungan diluar nikah hingga berbadan dua dan melahirkan tanpa diketahui orang tua.

 Seperti yang terjadi belum lama ini. Seorang mahasiswi UPN ditemukan tewas dikamar kos yang beralamat di Seturan, Depok, Sleman pada tanggal 29 April 2015. Mahasiswi asal Lampung bernama Selvina, tewas saat melahirkan bayi laki-laki tanpa bantuan bidan. Polisis menduga ia sengaja melahirkan tanpa meminta pertolongan orang lain karena ia ingin menyembunyikan kehamilannya. Kini polisi sedang mencari pacar yang merupakan pelaku yang telah membuat Selvina hamil. Kebanyakan orang tua tidak mengetahui pergaulan anak-anak mereka karena jarak yang jauh serta kurangnya pengawasan terhadap anak. Dapat juga karena pergaulan dari lingkungan baru mereka yang membuat mereka terpengaruh untuk melakukan hubungan yang tidak sehat.
          Pengertian pergaulan bebas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbagi menjadi 2 kata yaitu pergaulan dan bebas, pergaulan berarti kehidupan bergaul dan bebas berarti tidak terikat atau terbatas oleh aturan. Pengertian Pergaulan Bebas Menurut Tokoh. Gunarsa dan Gunarsa (2004,50) mengatakan, “Pergaulan bebas berarti pergaulan yang luas antara pemuda dan pemudi. Tidak terlalu menekankan pengelompokan yang kompak antara dua orang saja, akan tetapi antara banyak muda-mudi.”.
Beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan bebas adalah: (a) penampilan fisik, remaja tidak percaya diri ketika masa pubertas karena adanya perubahan fisik, (b) status kedewasaan, seperti pemikiran yang masih kekanak-anakan akan mudah terpengaruh serta kurangnya sikap bertanggung jawab, dan (c) kekaburan mengenai masa depan dan keragu-raguan mengenai tempatnya didalam masyarakat. (Gunarsa & Gunarsa, 2004). Dampak negatif dari pergaulan bebas terbagi menjadi 2, yaitu (a) kenakalan remaja, (b) seks bebas, dan (c) narkotika. (Chomaria, 2008).
Ada beberapa solusi untuk mengatasi pergaulan bebas pada kalangan remaja yang pertama ialah  Menguatkan ilmu agama, dengan bekal agama yang cukup seorang remaja bisa membentengi dirinya dari pergaulan yang tidak baik yaitu pergaulan yang dapat menjerumuskan dirinya sendiri. Yang kedua dengan Pintar memilih teman dalam bergaul, dalam hal ini seorang remaja harus bisa berteman memberikan dampak positif baginya. Yang bisa memberikan pengaruh ke hal yang positif dan tidak mengikuti perilaku buruk yang teman lakukan, yang ketiga dengan mengisi waktu dengan kegiatan yang posItif seperti menyalurkan hobi, menambah ilmu atau mengikuti perkumpulan mahasiswa yang membawa pengaruh positif. Yang terakhir dengan cara dari orang tua memberikan pengawasan dan kasih sayang lebih kepada anak, sehingga meskipun jauh dari keluarga anak tidak akan berbuat yang negative.







ANALISIS LATAR BELAKANG(SKRIPSI)


ANALISIS LATAR BELAKANG SKRIPSI YANG BERJUDUL “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENERJA SISTEM INFORMASI AKUNTASI PADA PERUSAHAAN ASURANSI YOGYAKARTA”
Pengertian system informasi ada beberapa macam dan mungkin itu akan berbeda antara satu ahli dengan ahli yang lain tetapi pada intinya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menunjang keberhasilan suatu usaha dengan memiliki suatu system pengaturan keuangan dan manajemen  data yang baik. Dalam suatu bidang usaha atau badan usaha system informasi digunakan  untuk menunjang keberhasilan suatu usaha. Ada berbagai macam system informasi yang bisa digunakan dan itu semua  untuk mempermudah suatu badan usaha mengatur system keuangan dan data yang lain. Walaupun suatu badan usaha atau perusahaan telah mempunyai system informasi yang baik itu belum tentu menjamin suatu perusahaan akan berkembang dan menuai sukses.
 Ada beberapa factor yang dapat menunjang keberhasilan suatu system informasi dan factor yang paling berpengaruh ialah pengguna, atau dalam suatu perusahaan ialah karyawan seperti manager, akuntan, kepala bagian, dan karyawan-karyawan yang lainnya di berbagai bagian. Jika suatu perusahaan memiliki karyawan yang baik dan berkualitas tentu mereka dapat menjalankan system informasi yang mereka pakai. Sehingga mereka bisa mempunyai data-data yang akurat serta dapat memenuhi semua informasi yang nantinya itu semua akan digunakan oleh seorang pemimpin perusahaan untuk mengambil keputusan. Dan dengan mempertimbangkan data-data dan semua variable yang ada dan telah tersaji didalam system informasi yang digunakan oleh perusahaan tersebut, tentunya karywan-karywanlah sebagai pengguna system informasi yang mengumpulkan data-data yang ada didalamnya. Setelah semua itu tersaji maka pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan cepat. Dan tentu saja keputusan pemimpin perusahaan tersebut akan menetukan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan yang ia pimpin.
DAFTAR ISI

Halaman Judul                                                                                                i
Halaman Persembahan                                                                                    ii
Kata Pengantar                                                                                               iii
Daftar Isi                                                                                                         v
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah………………………………………   1
1.2  Rumusan Masalah …………………………………………….   4
1.3  Tujuan Masalah……………………………………………......   4
1.4  Manfaat Penelitian ……………………………………………   5
1.5  Sistematika Penulisan…………………………………………   5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi……………………        8                                  2.1.1 Sistem……………………….…………………...  8
                        2.1.2 Sistem Informasi. …………………………………      9
                        2.1.3 Informasi Akuntansi………………………………      10
                        2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi………………………      11
                        2.1.5 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi. …………….        12
                        2.1.6 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi.. ……………       13
                        2.1.7 Komponen Sistem Informasi Akuntansi. ..............        14
                        2.1.8 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi......................        16
                        2.1.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA......     18
2.2 Penelitian Terdahulu.……………........……………………….   20
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian……………………………….    29
2.4 Hipotesis.......………………………………………………….   30
                        2.4.1 Keterlibatan Pemakai SIA ........................................    30
            2.4.2 Kemampuan Teknik Personal SIA............................     31
            2.4.3 Ukuran Organisasi......................................................    32
            2.4.4 Dukungan Manajemen Puncak...................................   33
            2.4.5 Formalisasi Pengembangan.........................................   34
            2.4.6 Program Pelatihan dan Pendidikan.............................   34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data……………………………………….    36
3.2 Teknik Pengumpulan Data.......……………………………....     36
3.3 Populasi Penelitian............…………………………………...     37
3.4 Sampel Penelitian........……………………………………….     37
3.5 Definisi Operasional Variabel………………………………..     37
3.5.1. Variabel Independen………………………………    37
3.5.2. Variabel Dependen......…………………………….    40
3.6 Teknik Analisis dan Pengolahan Data………………….……     41
            3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif......................................     41
            3.6.2 Analisis Kuantitatif..................................................      41
            3.6.3 Uji Kualitas…………………………………............    42
                        3.6.1.1 Uji Validitas...............................................     42
                        3.6.1.2 Uji Reliabilitas............................................    42
            3.6.4 Uji Asumsi Klasik.....................................................     43
                        3.6.4.1 Uji Heteroskedastisitas...............................    43
                        3.6.4.2 Uji Multikolinearitas. …………………….    43
                        3.6.4.3 Uji Normalitas……………………………     44
3.6.5 Analisis Regresi Linear Berganda…………………      44
3.6.6 Uji Hipotesis…………………………………………. 45
            3.6.6.1 Uji t. ………………………………………   45
            3.6.6.2 Uji F statistik………………………………   46
            3.6.6.3 Uji koefisien determinasi (R2) ……………    47
             3.7 Pengukuran Variabel…………………………………………    47
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
            4.1  Gambaran Umum SIA………………………………………     48
                        4.1.1 PT. Allianz…………………………………………     48
                        4.1.2 PT. Prudential………………………………………    49
                        4.1.3 PT. Indrapura………………………………………     50
4.2 Analisis Data…………………………………………………… 51
4.3 Gambaran Umum responden…………………………………    51
            4.3.1 Deskripsi Karakteristik Responden...........………....    52
4.4 Uji Kualitas Data………………………………………………  55
            4.4.1 Uji Validitas…………………………………………. 55
            4.4.2 Uji Reliabilitas………………………………………   56
4.5 Uji Asumsi Klasik……………………………………………… 57
            4.5.1 Uji heteroskedastisitas………………………………   57
            4.4.2 Uji Multikolinearitas…………………………………  58
            4.4.3 Uji Normalitas………………………………………    59
4.6 Uji Hipotesis…………………………………………………… 60
            4.6.1 Uji t…………………………………………………    60
            4.6.2 Uji F…………………………………………………   68
            4.6.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ……………………     70
4.2 Pembahasan…………………………………………………...   71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.1  Kesimpulan Hasil Penelitian………………………………....     75
1.2  Implikasi Penelitian…………………………………………       77
1.3  Saran…………………………………………………………     79
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..…  80

LAMPIRAN


KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA

Nama   : Isnani Purwaningrum
            Nim     : 5131211005
            Tanggal Pengumpulan: 27 April 2015

·         Kutipan langsung kurang dari 4 baris

Skripsi
Ghozali mengungkapkan, “Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ini terjadi ketidaksamaan variandan residual suatu pengamatan. Jika nilai probilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heterokedastisitas” (2005:125)

Surat Kabar
Iqbal mengungkapkan, “Meskipun tidak ada ketentuan yang mewajib kan pemerintah Saudi memberitahukan rencana eksekusi, etika hubungan bilateral mewajibkan Saudi memberikan informasi”(Media Indonesia, terbit tanggal 17 April 2015)

·         Kutipan langsung lebih dari 4 baris

Jurnal
Dalam jurnal asuransi yang ditulis oleh Satria mengungkapkan
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu. (Satria, 2011:13)

Internet
Dalam blog yang dibuat Vina mengungkapkan sebagai berikut
Masa remaja adalah masa indah yang tidak terlupakan, masa dimana seseorang yang sudah berusia 13-18 tahun lalu mencari jati diri yang bebas. Kenakalan remaja disebut juga Juvenlic Deliquenly, tidak seharusnya remaja terjerumus pada kenakalan remaja apabila segala pihak melakukan upaya penanggulangannya. Wujud kenakalan remaja antara lain kebut-kebutan, mencoret-coret tembok, membolos sekolah, seks bebas yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah tindakan aborsi yang meningkat (Vina; 2008)

·         Kutipan tidak langsung

Buku

Bakat ialah kemapuan yang dimiliki seseorang sejak lahir atau berupa kemampuan yang diperoleh dari keturunan. Misal sesorang yang orang tuanya seorang penyanyi maka anak yang dilahirkan biasanya mempunyai bakat menyanyi tanpa ia harus berlatih keras karena telah mempunyai kemapuan alami dari dalam dirinya.(Munandir;2001:15-16)



Internet
Lingkungan sekolah dan keluarga sama-sama mempunyai peranan yang penting terhadap perkembangan anak di usia sekolah dasar. Maka, kerjasama antara guru kelas atau guru pembimbing dengan orang tua harus terjalin secara baik. Agar dapat memantau perkembangan anak secara optimal, dan jika terjadi hambatan dalam perkembangan atau belajar dapat segera ditangani. Guru juga dapat mengerti apa yang diinginkan orang tua murid terhadap anak didiknya. (Piyu;2015)
















·         Kutipan catatan kaki

Buku
Faktor keluarga yang kurang berfungsi dengan baik pada dasarnya dapat diantisipasi dengan pendidikan yang lebih baik.Namun demikian, kondisi tersebut akan sangat sulit terjadi. Hal ini karena pendidikan di sekolah lebih baik. Hal ini karena pendidikan di sekolah lebih mefokuskan pada pembentukan nalar inteletual dan ketrampilan motoris.[1]
Undang-Undang Pemerintah

Berdasarkan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kelembagaan pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program serta pengelolaan pendidikan.[2]







DAFTAR PUSTAKA
Dwilaning, Vina. 2008. “ kenakalan remaja dan penanggulangannya”. Dalam materi siswa sekolah.blogspot.com. Diunduh 9 April 2015 pukul 22.28
Haryati, Dwi. 2014. “Analisis akutansi pendapatan sosial”. Dalam Satria, Salustra 2011. Jakarta: Pengukuran Kinerja keuangan perusahaan asuransi kerugian di Indonesia.
Iqbal, Muhammad.”Pemerintah protes Saudi terkait eksekusi mati”Dalam Media Indonesia. Diterbitkan 17 April2015 hal 2
Irham, Muhammad dan Novan Wiyani. 2014. Bimbingan dan Konseling Teori dan Aplikasi di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Piyudiai. 2015. “ Hakikat Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar”. Dalam piyudiai17.blogspot.com.Diunduh 24 April 2015 pukul 08.08
Prof. Dr. Umar Tirtahardja dan Drs, S. L. La Sulo. “Pengantar Pendidikan”.Edisi Revisi Jakarta:PT RINEKA CIPTA
RahardjodanGudnanso, 2013.PemahamanIndividuTeknik Non TesEdisiRevisi.Jakarta: Prenadamedia.
ResyRusiani, Ima. 2015.Faktor-faktor yang mempengaruhikinerja system akutansipadaperusahaanasuransi Yogyakarta.Skripsi Ekonomi Akutansi Universitas Respati Yogyakarta.Tidakditerbitkam



[1]Bambang Syaeful Hadi, “Harmonisasi Peran Pelaku Pendidikan sebagai Upaya untuk mengoptimalisasikan Fungsi Pendidikan,” Jurnal Ilmiah Pendidikan: Cakrawala Pendidikan, Februari 2007, Th. XXVI, No.1(p.141-164), hlm. 150
[2]2. Depdikbud. 1989. UU RI No.2 Tahun 1982 tentang system pendidikan nasional beserta penjelasannya. Jakarta: Balai Pustaka

MEMAHAMI INDIVIDU DENGAN TEKNIK NON TES

Memahami Individu Dengan Teknik Non Tes
                                                Oleh : Isnani Purwaningrum (5131211005)
            Praktikum Pemahaman Individu Teknik Non Tes  adalah tugas mata kuliah dalam bimbingan dan konseling yang membahas tentang suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir karateristik potensi dan dan masalah-masalah atau gangguan yang ada pada individu dan kelompok individu. Tugas ini merupakan mata kuliah agar mahasiswa terampil dalam merencanakan assesmen, mengolah, meganalisis hasil penggunaan asesmen teknik non tes serta melaporkannya.
            Tugas adalah sebagai suatu pekerjaan dan tanggung jawab  seseorang, sebagai mahasiswa harus mengerjakan tugas yang didapat selama berkuliah untuk mendapatkan nillai dan melanjutkan ke semester selanjutnya. Pemahaman atau penilaian dimaksudkan untuk pemberian bantuan bagi pengembangan potensi yang ada pada siswa atau penyelesaian masalah-masalah yang dihadapinya. Dalam melakukan peneletian untuk menilai masalah-masalah yang dihadapi siswa digunakan berbagai instrument yang harus dimengerti dan menjadi tugas mahasiswa. Instrument yang digunakan dikelompokan menjadi dua, yaitu dengan cara tes dan non tes. Kedua jenis alat tersebut berfungsi untuk saling melengkapi.
            Tugas yang harus dilakukan dalam Praktikum Pemahaman Individu Teknik Non Tes meliputi dalam bidang pribadi yang didalamnya terdapat masalah dalam kesehatan dan agama, yang kedua dalam bidang karier yang didalamnya terdapat masalah cita-cita, bakat dan minat, kemudian dalam bidang social yang meliputi masalah sulitnya berkomunikasi, sulit bergaul, tidak memiliki teman dan dalam berorganisasi. Yang terakhir dalam bidang belajar yang didalamnya terdapat masalah dalam kesulitan belajar, gangguan belajar, dan pasif dalam belajar. Alat non tes yang digunakan dalam Praktikum Pemahaman Individu Teknik Non Tes dibagi menjadi bebrapa alat non tes yang digunkaan dalam Praktikum Pemahaman Indvidu Teknik Non Tes dan dibagi menjadi beberapa alat, yaitu observasi, mengamati secara langsung seseorang yang akan Diambil datanya. Dan menggunakan alat non tes seperti AUM, DCM, serta IKMS yang berupa angket yang disebarkan dan meminta siswa untuk mengisisesuai dengan keadaan mereka.
            Sebelum melakukan praktek langsung ke sekolah untuk mengetahui permasalahan siswa terlebih dahulu harus mengetahui apa yang akan diamati seperti dalam social atau belajar siswa. Karena sestiap siswa pasti mempunyai masalah yang berbeda-beda setiap individunya. Kemudian pengumpulan data siswa bias meminta kepada pihak sekolah kemudian harus dilakukan observasi atau penyebaran angket. Berdasarkan observasi yang telah saya lakukan pada matakuliah ini berupa pengamatan terhadap siswa tentang masalah yang dihadapi siswa SMPN 1 Pleret yang paling tinggi adalah masalah belajar.  Para siswa di SMP biasanya mengalami malasah belajar karena belum dapat mengatur waktu belajar, kurangnya semangat belajar, dan susah mengingat pelajaran yang telah dihafal. Dengan demikian observasi dan penyebaran angket pada siswa, mahasiswa jadi mengetahui secara lansung masalah yang dihadapi para siswa.
            Untuk melakukan praktek yang baik harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan optimal agar memperoleh nilai yang maksimal. Oleh karena itu harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang alat teknik non tes  dan cara-cara untuk memperoleh data siswa tentang masalahyang dihadapi secara benar sesuai dengan aturan dan memperoleh hasil yang diharapkan. Jika tidak mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan dalam praktek kita akan bingung dalam pengambilan data pada siswa dan memperoleh data yang tidak valid tentang permasalahan yang dihadapi para siswa.
            Langkah pertama yang dilakukan adalah pelajari dan pahami tentang observasi dan penyebaran angketyang akan dilakukan agar berjalan normal dan tidak terjadi kesalahan. Langkah kesdua kerjakan tugastepat waktu , dating kesekolah dan menggunakan sebaik mungkin , jangan menunda tugasagar tidak mengganggu pekerjaan yang lain dan tidak mengganggu proses belajar siswa yang akan diambil datanya. Setelah itu lakukan observasi berupa pengamatan tentang prilaku siswa, sebaiknya siswa tidak mengetahui jika sedang diamati agar perilaku yang dilakukan tidak dibuat-buat. Dan dalam penyebaran angket usahakan agar siswa mengisi dengan benar sesuai dengan yang dialami dan dihadapi agar permasalahan yang dialami dapat ditangani dengan tepat dan menjadikan siswa sebagai individu yang lebih baik.


Tugas Praktikum Pemahaman Individu Teknik Non Tes adalah tugas memhamai, menilai, atau menkasir karakteristik potensi dan masalah-masalah atau gangguan yang ada pada individu dan kelompok individu. Terdapat bebrapa cara unutk mengetahui masalah yang dihadapi seperti dengan observasi da penyebaran angket seperti DCM (dafatr cek masalah). Dengan mengetahui masalah yang dihadapi, dapat dilakukan cara untuk mengatasi masalah dengan mencari penyelesaian dengan cara yang paling tepat. Dan mnejadikan siswa menjadi individu yang lebih baik lagi. Mengerjakan tugas sebaiknya dikerjakan secara optimal dan tepat waktu agar memperoleh hasil yang maksimal. 
Terdapat beberapa klelebihan dalam pemberian tugas seperti (a) dapat memupuk rasa percaya diri (b) dapat membina kebiasaan mahasiswa/siswa untuk mnecari, mengolah, dan menginformasikan serta mengkomunikasikan diri (c) dapat mendorong semanagat belajar, sehingga tidak mudah bosan (d) dapat membina tanggung jawab dan didisplin (e) dapat mengembangkan kreativitas (f) mengembangkan pola berpikir dan ketrampilan (g) dengan praktek langung ke lapangan membuat siswa/mahassiwa lebih paham.

Saran dalam mengerjakan tugas ialah (a) mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh agar mendapat nilai yang baik (b) mempeljari terlebih dahulu apa tugas yang akan dikerjakan (c) mengerjakan tugas dengan teliti (d) mengerjakan tugas dengan tepat waktu (e) jangan menunda pekerjaan, karena setiap menunda pekerjaan berarti menambah pekerjaan (f)jangan terburu-buru (g) jika belu mengerti tentang tugas yang akan dikerjakan meminta bantuan kepada teman.